Jumat, 23 Oktober 2015

Fungsi Daun bagi Tumbuhan

Fungsi Daun adalah pembuat makanan yang utama bagi semua tumbuhan, daun menangkap energi cahaya matahari dan digunakan untuk membuat gula yang merupakan hasil penyerapan air dari tanah dan karbondioksida dari udara dan gula ini diubah untuk menjadi banyak unsur kimia lain.
Unsur ini menjadi makanan yang menyediakan energi pada tumbuhan untuk bertumbuh, untuk menghasilkan bunga dan benih, dan untuk melanjutkan semua aktivitas lainnya.
Cadangan makanan tumbuhan dibuat oleh daun tersimpan dalam buah, akar, biji, batang, dan bahkan di dalam daun-daunnya. Tanpa makanan ini, tumbuhan tidak bisa hidup.
Sebagai tambahan, semua bahan makanan yang manusia dan binatang makan dihasilkan juga dari tumbuhan atau dari hewan yang memakan tumbuhan. Daun beragam ukuran dan bentuknya antar tumbuh-tumbuhan. Banyak yang bujur telur, tetapi yang lain berbentuk lancip, menjari, berbentuk hati, atau banyak lagi bentuk yang lain.
Kehidupan tumbuhan hijau sangat tergantung pada daun, karena daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan autotrof obligat, tumbuhan harus membuat kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Morfologi dari Daun
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air. Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yangenerginya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Fungsi Daun : 
Daun sebagai organ tumbuhan yang berwarna hijau mempunyai beberapa fungsi :
1. Tempat terjadinya fotosintesis. 
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan padatumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
2. Sebagai organ pernapasan atau respirasi.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
3. Tempat terjadinya transpirasi. 
Transpirasi merupakan proses menguapnya air pada daun. Proses transpirasi terjadi pada daun lewat stomata atau mulut daun yang terdapat pada permukaan daun, dan lebih banyak pada permukaan daun bagian bawah.
4. Tempat terjadinya gutasi.
Tempat keluarnya cairan dari dalam tumbuhan
5. Alat reproduksi vegetatif. 
Daun dapat dijadikan bagian untuk memperbanyak tanaman. contoh sederhana pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
Banyak juga daun dijadikan bahan untuk reproduksi vegetatif menjadi stek daun. Dengan kemajuan dalam bidang perbanyakan tanaman, Daun Acasia menjadi bahan dasar untuk membuat tanaman baru yang akan ditanam pada hutan tanaman industri.
Anatomi dari Daun
Daun terdiri dari jaringan-jaringan yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik. Jaringan-jaringan tersebut adalah :
Epidermis Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
Jaringan Pagar atau Jaringan Tiang dikenal juga dengan istilah jaringan palisade, merupakan jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis.
Jaringan bunga karang Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadanganmakanan.
Berkas pembuluh angkut Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium.
Xilem Berfungsi untuk mengangkut air dan garam yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis).
 Floem Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagiantumbuhan, termasuk daun itu sendiri. Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
sumber : http://fungsi.info/fungsi-daun-bagi-tumbuhan/
umbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul). Ciri-ciri Berikut adalah karak

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul). Ciri-ciri Berikut adalah karakteristik hydrophytes : Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles. Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif. Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun. Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka. Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan. Udara sacs untuk pengapungan. Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun. Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman. Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam. Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan. Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan vegetatively dari fragmen Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah lingkungan. (foto:desainlanskap) Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di tepian danau. Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui proses fotosintesis. Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air. Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat. Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya. Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi terjadi. dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di permukaan air. Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih. Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik tampilan kolam. TIPS : Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya. Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian dasar seperti lotus. Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam. Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga lingkungan. Diposkan oleh su giono di 6:59 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest Label: BIOLOGI No comments: Post a Comment Newer Post Older Post Home Subscribe to: Post Comments (Atom) Iklan Search This Blog

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air Tumbuhan Air Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul). Ciri-ciri Berikut adalah karakteristik hydrophytes : Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles. Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif. Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun. Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka. Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan. Udara sacs untuk pengapungan. Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun. Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman. Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam. Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan. Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan vegetatively dari fragmen Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah lingkungan. (foto:desainlanskap) Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di tepian danau. Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui proses fotosintesis. Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air. Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat. Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya. Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi terjadi. dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di permukaan air. Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih. Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik tampilan kolam. TIPS : Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya. Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian dasar seperti lotus. Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam. Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air Tumbuhan Air Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul). Ciri-ciri Berikut adalah karakteristik hydrophytes : Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles. Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif. Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun. Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka. Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan. Udara sacs untuk pengapungan. Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun. Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman. Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam. Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan. Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan vegetatively dari fragmen Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah lingkungan. (foto:desainlanskap) Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di tepian danau. Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui proses fotosintesis. Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air. Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat. Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya. Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi terjadi. dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di permukaan air. Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih. Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik tampilan kolam. TIPS : Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya. Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian dasar seperti lotus. Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam. Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air Tumbuhan Air Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul). Ciri-ciri Berikut adalah karakteristik hydrophytes : Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles. Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif. Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun. Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka. Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan. Udara sacs untuk pengapungan. Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun. Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman. Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam. Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan. Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan vegetatively dari fragmen Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah lingkungan. (foto:desainlanskap) Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di tepian danau. Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui proses fotosintesis. Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air. Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat. Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya. Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi terjadi. dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di permukaan air. Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih. Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat. Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik tampilan kolam. TIPS : Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya. Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian dasar seperti lotus. Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam. Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

1 komentar: