Fungsi
Daun adalah pembuat makanan yang utama bagi semua tumbuhan, daun
menangkap energi cahaya matahari dan digunakan untuk membuat gula yang
merupakan hasil penyerapan air dari tanah dan karbondioksida dari udara
dan gula ini diubah untuk menjadi banyak unsur kimia lain.
Unsur ini menjadi makanan yang
menyediakan energi pada tumbuhan untuk bertumbuh, untuk menghasilkan
bunga dan benih, dan untuk melanjutkan semua aktivitas lainnya.
Cadangan makanan tumbuhan dibuat oleh daun tersimpan dalam
buah, akar, biji, batang, dan bahkan di dalam daun-daunnya.
Tanpa makanan ini, tumbuhan tidak bisa hidup.
Sebagai tambahan, semua bahan makanan yang manusia dan binatang makan
dihasilkan juga dari tumbuhan atau dari hewan yang memakan tumbuhan.
Daun beragam ukuran dan bentuknya antar tumbuh-tumbuhan. Banyak yang
bujur telur, tetapi yang lain berbentuk lancip, menjari, berbentuk hati,
atau banyak lagi bentuk yang lain.
Kehidupan tumbuhan hijau sangat
tergantung pada daun, karena daun merupakan organ terpenting
bagi tumbuhan autotrof obligat, tumbuhan harus membuat
kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya
menjadi energi kimia.
Morfologi dari Daun
Bentuk daun sangat beragam, namun
biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi
daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar
daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan
memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang. Daun juga bisa
bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun
kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen
atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ
penyimpan air. Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan
klorofil sebagai bagian dari penuaan. Warna hijau pada daun berasal dari
kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang
berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yangenerginya diambil
dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya
karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin
(berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua
kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah
(dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).
Fungsi Daun :
Daun sebagai organ tumbuhan yang berwarna hijau mempunyai beberapa fungsi :
1. Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade. sedangkan padatumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
2. Sebagai organ pernapasan atau respirasi.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
3. Tempat terjadinya transpirasi.
Transpirasi merupakan proses menguapnya air pada daun. Proses
transpirasi terjadi pada daun lewat stomata atau mulut daun yang
terdapat pada permukaan daun, dan lebih banyak pada permukaan daun
bagian bawah.
4. Tempat terjadinya gutasi.
Tempat keluarnya cairan dari dalam tumbuhan
5. Alat reproduksi vegetatif.
Daun dapat dijadikan bagian untuk memperbanyak tanaman. contoh sederhana pada tanaman cocor bebek (tunas daun).
Banyak juga daun dijadikan bahan untuk reproduksi vegetatif menjadi stek
daun. Dengan kemajuan dalam bidang perbanyakan tanaman, Daun Acasia
menjadi bahan dasar untuk membuat tanaman baru yang akan ditanam
pada hutan tanaman industri.
Anatomi dari Daun
Daun terdiri dari jaringan-jaringan yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik. Jaringan-jaringan tersebut adalah :
Epidermis Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.
Jaringan Pagar atau Jaringan Tiang dikenal juga dengan istilah
jaringan palisade, merupakan jaringan yang berfungsi sebagai tempat
terjadinya proses
fotosintesis.
Jaringan bunga karang Disebut juga jaringan spons karena lebih
berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadanganmakanan.
Berkas pembuluh angkut Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan
floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan
oleh kambium.
Xilem Berfungsi untuk mengangkut air dan garam yang diserap akar dari
dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis).
Floem Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagiantumbuhan, termasuk daun itu sendiri.
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2
dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai
hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2
dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan
mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain
stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang
terletak pada batang.
sumber : http://fungsi.info/fungsi-daun-bagi-tumbuhan/
umbuhan akuatik juga
disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah
disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan. Karena
hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi
khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh
tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns atau angiosperms (dari
berbagai keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Seaweeds
tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu
biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan
jenis tanaman seperti mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada
masalah dalam menahan air karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini
berarti tanaman telah kurang perlu mengatur pengeluaran keringat
(memang, peraturan dari penembusan akan memerlukan lebih banyak energi
daripada keuntungan yang mungkin timbul).
Ciri-ciri
Berikut adalah karak
Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air
Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes
adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada
lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan
memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam
air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns
atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots
dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut
algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman
air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan
xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena
banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu
mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan
memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul).
Ciri-ciri
Berikut adalah karakteristik hydrophytes :
Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga
sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles.
Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan
karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini
berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif.
Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun.
Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka.
Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan.
Udara sacs untuk pengapungan.
Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun.
Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman.
Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam.
Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float
sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan
akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu
menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih
ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang
lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata
air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat
lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan.
Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan
phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman
air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat
tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan
vegetatively dari fragmen
Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi
Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi
terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana
ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah
lingkungan.
(foto:desainlanskap)
Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air
danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah
tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di
tepian danau.
Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh
kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti
logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat
sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara
untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar
oksigen dalam air melalui proses fotosintesis.
Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh
oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan
mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air.
Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan
pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah
lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah
kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat.
Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan
sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya.
Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi
kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di
dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi
terjadi.
dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang
kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya
melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat
digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di
permukaan air.
Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi
lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara
alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih.
Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara
alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat.
Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng
gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik
tampilan kolam.
TIPS :
Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin
tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya.
Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis
tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam
seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian
dasar seperti lotus.
Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah
yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu
aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam.
Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak
sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan
salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.
Diposkan oleh su giono di 6:59 PM
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Label: BIOLOGI
No comments:
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Iklan
Search This Blog
Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air
Tumbuhan Air
Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes
adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada
lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan
memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam
air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns
atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots
dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut
algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman
air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan
xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena
banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu
mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan
memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul).
Ciri-ciri
Berikut adalah karakteristik hydrophytes :
Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga
sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles.
Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan
karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini
berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif.
Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun.
Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka.
Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan.
Udara sacs untuk pengapungan.
Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun.
Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman.
Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam.
Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float
sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan
akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu
menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih
ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang
lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata
air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat
lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan.
Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan
phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman
air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat
tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan
vegetatively dari fragmen
Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi
Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi
terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana
ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah
lingkungan.
(foto:desainlanskap)
Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air
danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah
tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di
tepian danau.
Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh
kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti
logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat
sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara
untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar
oksigen dalam air melalui proses fotosintesis.
Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh
oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan
mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air.
Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan
pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah
lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah
kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat.
Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan
sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya.
Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi
kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di
dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi
terjadi.
dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang
kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya
melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat
digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di
permukaan air.
Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi
lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara
alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih.
Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara
alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat.
Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng
gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik
tampilan kolam.
TIPS :
Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin
tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya.
Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis
tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam
seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian
dasar seperti lotus.
Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah
yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu
aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam.
Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak
sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan
salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.
Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air
Tumbuhan Air
Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes
adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada
lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan
memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam
air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns
atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots
dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut
algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman
air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan
xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena
banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu
mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan
memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul).
Ciri-ciri
Berikut adalah karakteristik hydrophytes :
Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga
sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles.
Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan
karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini
berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif.
Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun.
Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka.
Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan.
Udara sacs untuk pengapungan.
Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun.
Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman.
Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam.
Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float
sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan
akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu
menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih
ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang
lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata
air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat
lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan.
Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan
phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman
air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat
tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan
vegetatively dari fragmen
Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi
Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi
terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana
ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah
lingkungan.
(foto:desainlanskap)
Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air
danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah
tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di
tepian danau.
Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh
kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti
logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat
sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara
untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar
oksigen dalam air melalui proses fotosintesis.
Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh
oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan
mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air.
Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan
pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah
lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah
kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat.
Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan
sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya.
Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi
kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di
dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi
terjadi.
dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang
kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya
melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat
digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di
permukaan air.
Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi
lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara
alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih.
Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara
alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat.
Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng
gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik
tampilan kolam.
TIPS :
Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin
tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya.
Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis
tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam
seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian
dasar seperti lotus.
Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah
yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu
aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam.
Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak
sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan
salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.
Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu
Tumbuhan Air
Tumbuhan Air
Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes
adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada
lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan
memerlukan banyak adaptasi khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam
air atau selamanya jenuh tanah. Aquatic vascular tanaman dapat ferns
atau angiosperms (dari berbagai keluarga, termasuk di antara monocots
dan dicots). Seaweeds tidak vaskular tanaman tetapi multisellular laut
algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk dalam kategori tanaman
air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti mesophytes dan
xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air karena
banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman telah kurang perlu
mengatur pengeluaran keringat (memang, peraturan dari penembusan akan
memerlukan lebih banyak energi daripada keuntungan yang mungkin timbul).
Ciri-ciri
Berikut adalah karakteristik hydrophytes :
Kutikula tipis. Cuticles terutama mencegah kehilangan air, sehingga
sebagian besar hydrophytes tidak perlu untuk cuticles.
Stomata yang terbuka kebanyakan waktu karena air yang melimpah dan
karena itu tidak perlu untuk terlebih dahulu disimpan dalam tanaman. Ini
berarti bahwa sel penjaga stomata pada umumnya tidak aktif.
Peningkatan jumlah stomata, yang dapat di salah satu sisi daun.
Kurang kaku struktur: tekanan air mendukung mereka.
Flat daun pada permukaan tanaman untuk pengapungan.
Udara sacs untuk pengapungan.
Kecil akar: air dapat tersebar langsung ke daun.
Akar ringan: tidak perlu untuk mendukung tanaman.
Khusus akar dapat mengambil oksigen dalam.
Sebagai contoh, beberapa jenis buttercup (genus Ranunculus) float
sedikit terendam air; hanya memperpanjang bunga di atas air. Daun dan
akar yang panjang dan tipis dan hampir-rambut seperti; ini membantu
menyebarkan massa dari tanaman yang lebih luas wilayah, sehingga lebih
ringan. Panjang akar dan daun tipis juga memberikan permukaan area yang
lebih besar untuk uptake of mineral solutes dan oksigen. Lebar daun rata
air Lilies (keluarga Nymphaeaceae) membantu mendistribusikan berat
lebih besar daerah, sehingga membantu mereka hanyut di dekat permukaan.
Banyak ikan jang memelihara tanaman air dalam tangki untuk mengendalikan
phytoplankton dan moss oleh menghapus metabolites. Banyak jenis tanaman
air adalah spesies invasi di berbagai belahan dunia. Air membuat
tanaman khususnya baik perkabungan karena mereka menggandakan
vegetatively dari fragmen
Tanaman Air Untuk Sistem Filter Biologi
Memanfaatkan tanaman air sebagai bagian dari sistem filter biologi
terbukti efektif menjaga kejernihan kualitas air. Teknologi sederhana
ini selain ekonomis, juga mudah merawatnya dan yang pasti ramah
lingkungan.
(foto:desainlanskap)
Di alam sistem biofilter dapat terjadi dengan sendirinya. Kualitas air
danau yang menampung berbagai bahan racun dari limbah buangan rumah
tangga tersaring secara alami oleh tumbuhan air yang banyak tumbuh di
tepian danau.
Tanaman air ini terbukti dapat menyerap zat racun yang dikeluarkan oleh
kotoran dan urine ikan. Zat racun juga bisa berasal dari limbah seperti
logam berat dan bahan polutan lainnya. Dalam hal ini tanaman air dapat
sangat efektif untuk mengontrol pertumbuhan lumut sehingga serapan hara
untuk ikan dapat maksimal. Tanaman air juga efektif meningkatkan kadar
oksigen dalam air melalui proses fotosintesis.
Dalam hal ini karbondioksida dalam air diserap dan digantikan oleh
oksigen. Kita mengetahui bahwa kadar karbondioksida yang berlebihan
mengganggu kestabilan pertumbuhan ikan di dalam air.
Proses fotosisntesis dari tanaman air seperti inilah yang diterapkan
pada sistem biofilter melalui tanaman. Teknologi sederhana dan ramah
lingkungan dari sistem filter seperti ini telah diterapkan pada sebuah
kolam ikan koi di The Cibodas, sebuah vila di Puncak – Jawa Barat.
Kolam utama untuk memelihara ikan ini berbentuk persegi panjang dan
sangat luas dengan sebuah pendopo ‘mengapung’ di bagian tengahnya.
Kolam yang difungsikan untuk filter selebar 150 cm ini mengelilingi
kolam utama yang dibagi lagi menjadi petak-petak selebar 200 cm. Di
dalam petak-petak kecil itulah proses filterisasi secara biologi
terjadi.
dsc07359 Cara kerjanyapun sangat sederhana yaitu pada setiap petak yang
kedalamannya sekitar 20 cm, dilapisi dengan batu zeolit yang fungsinya
melekatkan lumut di seluruh permukaannya. Untuk tanaman air dapat
digunakan eceng gondok (Eichornia crassipes) yang tumbuhnya mengapung di
permukaan air.
Air dari kolam masuk ke dalam pipa melalui saluran pralon yang diberi
lubang di seluruh permukaannya. Selanjutnya, air akan tersaring secara
alami oleh tanaman eceng gondok sehingga air menjadi lebih jernih.
Kemudian air yang jernih ini dialirkan kembali ke dalam kolam secara
alami melalui proses gravitasi berdasarkan perbedaan ketinggian tempat.
Selain bermanfaat dalam membantu menjernihkan air kolam, tanaman eceng
gondok yang berbunga juga dapat menjadi elemen dekoratif mempercantik
tampilan kolam.
TIPS :
Luasan untuk area filter minimal 10 % dari total luas kolam. Semakin
tinggi persentasenya semakin sempurna pula proses penyaringannya.
Untuk jenis tanaman air yang dapat membantu filterisasi pilihlah jenis
tanaman yang mengapung seperti eceng gondok, jenis tanaman terendam
seperti Hydrilla dan jenis tanaman yang perakarannya tertanam di bagian
dasar seperti lotus.
Pertumbuhan tanaman air harus senantiasa dikontrol jumlahnya. Jumlah
yang terlalu berlebihan dalam setiap petak filter dapat mengganggu
aliran air baik dari kolam maupun ke dalam kolam.
Kejernihan air dengan sistem biofilter melalui tanaman memang tidak
sejernih sistem buatan lainnya. Namun, teknologi sederhana ini merupakan
salah satu upaya dalam menjaga lingkungan.
Copy the BEST Traders and Make Money :
http://bit.ly/fxzulu